BOOKING TIKET PESAWAT

Kopi instan

Kopi instan. Info sangat penting tentang Kopi instan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Kopi instan

TDL juga naik 10% sebanyak 4 kali sepanjang tahun kemarin, dan akan diulangi persis sama sepanjang tahun ini. 10% bila dilakukan 4 kali, itu menghasilkan angka 46% (saya sudah hitung di kalkulator). Telpon naik 33%. Harga-harga kebutuhan lain, naik kurang lebih sama. Ada yang 20%, ada yang 50%, entahlah. Terlihat, rata-rata kenaikan harga barang adalah 30%.
Nah sekarang kita lihat kenaikan gaji pegawai. Pernahkah ada kenaikan gaji sebesar 30% di luar alasan khusus (naik pangkat, nepotisme, prestasi khusus, dsb)? Rata-rata kenaikan gaji adalah 20% maksimal, terjadi hanya 1 tahun sekali. Jelas saja, kalau kenaikan gaji di bawah "inflasi" (versi saya), itu berarti makin lama seseorang bekerja sebagai pegawai, makin dia jadi orang miskin, bukannya jadi kaya. Sama parahnya. Bunga deposito tertinggi hanya 14%. Rata-rata bank memberi sekitar 10%-12%. Deposito valas malah hanya 3%. Inflasi nasional saja belasan persen. "Inflasi" versi saya malah jatuh di angka 30%. Ini membuat "menabung" menjadi kegiatan investasi terjelek dan membuat penabung makin miskin juga. Of course not! Gaji adalah biaya yang harus ditekan. (Makanya, jangan jadi pegawai, yang pendapatanya merupakan biaya orang lain yang harus diminimalkan). Kalau gaji dinaikkan, harga produk akan ikut naik, dan itu kembali lagi ke para pegawai (tercekik lagi deh...). Yang membuka lapangan kerja adalah swasta, bukan pemerintah. PNS sudah terlalu banyak, sampai-sampai pekerjaan 1 orang dikerjakan 10 orang. Masih kurang baik? Pemerintah sudah "kelenger" membayar gaji PNS, sampai tekor tiap bulan. Bisnis sendiri dong! Itu sebabnya saya pribadi menjalankan bisnis MLM secara fulltime, karena saya tidak mau pendapatan saya ditentukan orang lain, yang kenaikannya selalu di bawah inflasi. Memang, bisnis tidak harus selalu MLM. Tapi MLM memberi jalan pintas bagi kita untuk masuk ke dunia bisnis dengan biaya murah. Itu sebabnya saya memilih bisnis MLM, yang bebas dari resiko bangkrut maupun resiko-resiko lain. Resiko terjelek di bisnis MLM hanya: prospek membohongi kita, tidak mau menemui kita. Yang mau kita temui, belum tentu gabung. Yang gabung belum tentu jalan. That's it! Kita tidak rugi secara finansial, selain ongkos jalan dan makan. Bergelut di bisnis network-marketing memang seperti mencari mutiara di antara tiram-tiram. Masih segar dalam ingatan kita artikel "Tiram Yang Kosong" yang ditulis oleh teman seperjuangan kita Evans Winata beberapa waktu yang lalu. Apabila anda membuka satu tiram yang ternyata kosong, segeralah tinggalkan dan carilah tiram yang lain.Dengan ketekunan maka anda akan berhasil mengumpulkan mutiara-mutiara yang dicari. Apa yang harus anda lakukan dengan mutiara (baca: mitra kerja) yang telah terkumpul? Tentunya harus dibina supaya mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Tapi hati-hati dengan tugas pembinaan tersebut, jangan sampai anda melakukan kesalahan yang disebut Messiah Complex yaitu keinginan yang berlebihan untuk menyelamatkan orang lain, sehingga anda men-dedikasikan sebagian besar waktu untuk mengelola orang ini dan organisasinya. Berdasarkan pengalaman para pakar network-marketing, cara ini tidak efektif, mengapa? Banyak kasus, mitra kerja yang hanya sedikit meminta perhatian dan bantuan dari anda adalah mereka yang sukses dan menberikan kontribusi yang besar. Sedangkan mereka yang selalu minta perhatian, merengek, mengeluh adalah yang akan terpental dikemudian hari.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger